posting posting,,,
kali ini aku posting tentang profesionalisme seorang guru PAUD dan bimbingan,,,
kali ini aku posting tentang profesionalisme seorang guru PAUD dan bimbingan,,,
Guru PAUD
berkemampuan mengembangkan bimbingan kepada peserta didik dan relevansinya
terhadap profesi
Pendidik PAUD yang ideal
adalah seseorang yang memiliki kompetensi profesional yang terdidik dan
terlatih baik, sera memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Terdidik dan
terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan seseorang yang
memiliki kompetensi pedagogi yaitu menguasai strategi dan tehnik mendidik,
memiliki pengetahuan tentang cara-cara mendidik, maupun membuat rancangan
kegiatan ( untuk satu tahun, seminggu dan harian) dan pengetahuan tentang
kesehatan, mampu mengorganisasikan kelas. Ia memiliki kompetensi profesional,
juga mengetahui bagaimana cara menghadapi berbagai macam permasalahan anak,
mulai dari perkelahian antar anak sampai dengan menggiatkan kelompok belajar.
Pendidik PAUD merupakan pendidik yang konsisten sekaligus luwes, humoris dan
lincah dalam menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Juga memiliki
kompetensi sosial, berinteraksi dengan orang tua, antar sesama pendidik, anak
serta masyarakat. Keberadaan bimbingan
konseling dilingkungan PAUD sangat dibutuhkan. Sebab, banyak perilaku
bermasalah muncul pada peserta didik ketika dewasa yang disebabkan oleh masa
lalunya di waktu kecil. Hal ini menunjukan bahwa masa-masa awal anak telah
kecolongan dalam hal tindakan pencegahan terhadap munculnya perilaku bermasalah
di masa depan. Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan dan konseling di
lembaga PAUD adalah mengantisipasi atau mengambil tindakan preventif terhadap
munculnya perilaku bermasalah tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya bimbingan
dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah
perilakunya saja, melainkan juga kepada mereka yang tidak bermasalah. Tentunya,
mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan kata lain, mencegah
munculnya perilaku bermasalah pada anak-anak jauh lebih mudah daripada
mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa.
Program bimbingan dan konseling di lembaga
PAUD merupakan program bimbingan yang bermanfaat secara positif, tidak sekadar
reaktif dan korektif. Terlebih lagi, jika program bimbingan ini bersifat kontinum
berkelanjutan, dan terus-menerus, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi,
bahkan sampai dimasyarakat. Tentu, hasilnya akan jauh lebih baik daripada
bimbingan yang sifatnya eksidental semata. Tetapi, penekanan bimbingan dan
konseling dapat berubah-ubah, sesuai dengan kebutuhan anak didiknya atau sesuai
dengan taraf perkembangannya. Atas dasar ini, maka bimbingan konseling di PAUD
tidak boleh hanya terfokus pada tumbuh kembangnya anak secara normal dan
kompetensi calistung semata, melainkan juga harus menemukan jati diri anak
didik yang unik dan khas, sesuai dengan kepribadiannya. Perlu ditegaskan disini
bahwa bimbingan dan konseling di lembaga PAUD tidak hanya diberikan kepada
mereka yang mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus diberikan kepada
mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian,
konseling bukan hanya untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak didik,
melainkan juga tindakan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya anak secara
maksimal. Pandangan ini menitik beratkan pada bimbingan yang bersifat
preventif, kesehatan mental, dan pengembangan diri daripada bimbingan yang
menitik beratan pada psikoterapi maupun diagnosis terhadap perilaku bermasalah.
Proses
pendidikan dapat dilakukan melalui tiga bentuk kegiatan, yaitu bimbingan,
pengajaran dan latihan. Melalui proses bimbingan anak dibantu untuk dapat
mengembangkan berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya, dan bilamana anak
mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses perkembangannya, maka layanan bimbingan
juga perlu membantu agar permasalahan yang dihadapi tidak menghambat proses
tumbuh kembang anak. Pengajaran juga menjadi suatu kegiatan yang dilakukan
dalam upaya menyiapkan anak didik untuk dapat berperan di masa yang akan
datang, karena melalui suatu proses kegiatan yang terencana dan ditangani oleh
pihak yang berkompeten dapat terselenggara suatu proses pendidikan yang bermutu
dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga apa yang dicita-citakan diharapkan
dapat tercapai.
Latihan menjadi
suatu kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam pelaksanaan proses pendidikan
karena untuk mencapai sumber daya manusia yang bermutu tidak cukup hanya
dibekali berbagai kemampuan yang bersifat kognitif afeksi saja, tetapi pada
anak didik perlu dikembangkan berbagai kemampuan psikomotornya melalui berbagai
latihan.
Kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan dalam pelaksanaannya tidak berjalan
sendiri-sendiri, tetapi kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi yang
bermuara pada tercapainya penyiapan peserta didik yang bermutu. Terintegrasi
dalam pemahaman di atas dimaksudkan bahwa kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan dilaksanakan secara bersama-sama dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Guru dikatakan profesional bila ia mampu melakukan
berbagai tugas keprofesionalannya. Salah satu tugas profesional guru yaitu
mampu melakukan layanan bimbingan di sekolahnya. Apabila guru sudah mampu
melakukan layanan atau bimbingan dengan baik seperti yang telah dipaparkan
diatas maka kesejahteraan dari guru ini patut untuk diperhitungkan. Hal ini
terwujud dengan adanya program sertifikasi pada guru yang benar-benar
profesional dalam bidangnya.
Semoga Bermanfaat,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar