Jumat, 04 Mei 2012

bimbingan dan relevansi tehadap profesionalisme seorang guru Anak Usia Dini



posting posting,,,
kali ini aku posting tentang profesionalisme seorang guru PAUD dan bimbingan,,,

Guru PAUD berkemampuan mengembangkan bimbingan kepada peserta didik dan relevansinya terhadap profesi
Pendidik PAUD yang ideal adalah seseorang yang memiliki kompetensi profesional yang terdidik dan terlatih baik, sera memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan seseorang yang memiliki kompetensi pedagogi yaitu menguasai strategi dan tehnik mendidik, memiliki pengetahuan tentang cara-cara mendidik, maupun membuat rancangan kegiatan ( untuk satu tahun, seminggu dan harian) dan pengetahuan tentang kesehatan, mampu mengorganisasikan kelas. Ia memiliki kompetensi profesional, juga mengetahui bagaimana cara menghadapi berbagai macam permasalahan anak, mulai dari perkelahian antar anak sampai dengan menggiatkan kelompok belajar. Pendidik PAUD merupakan pendidik yang konsisten sekaligus luwes, humoris dan lincah dalam menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Juga memiliki kompetensi sosial, berinteraksi dengan orang tua, antar sesama pendidik, anak serta masyarakat. Keberadaan bimbingan konseling dilingkungan PAUD sangat dibutuhkan. Sebab, banyak perilaku bermasalah muncul pada peserta didik ketika dewasa yang disebabkan oleh masa lalunya di waktu kecil. Hal ini menunjukan bahwa masa-masa awal anak telah kecolongan dalam hal tindakan pencegahan terhadap munculnya perilaku bermasalah di masa depan. Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan dan konseling di lembaga PAUD adalah mengantisipasi atau mengambil tindakan preventif terhadap munculnya perilaku bermasalah tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya bimbingan dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya saja, melainkan juga kepada mereka yang tidak bermasalah. Tentunya, mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan kata lain, mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak-anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa.
Program bimbingan dan konseling di lembaga PAUD merupakan program bimbingan yang bermanfaat secara positif, tidak sekadar reaktif dan korektif. Terlebih lagi, jika program bimbingan ini bersifat kontinum berkelanjutan, dan terus-menerus, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, bahkan sampai dimasyarakat. Tentu, hasilnya akan jauh lebih baik daripada bimbingan yang sifatnya eksidental semata. Tetapi, penekanan bimbingan dan konseling dapat berubah-ubah, sesuai dengan kebutuhan anak didiknya atau sesuai dengan taraf perkembangannya. Atas dasar ini, maka bimbingan konseling di PAUD tidak boleh hanya terfokus pada tumbuh kembangnya anak secara normal dan kompetensi calistung semata, melainkan juga harus menemukan jati diri anak didik yang unik dan khas, sesuai dengan kepribadiannya. Perlu ditegaskan disini bahwa bimbingan dan konseling di lembaga PAUD tidak hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus diberikan kepada mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian, konseling bukan hanya untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak didik, melainkan juga tindakan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya anak secara maksimal. Pandangan ini menitik beratkan pada bimbingan yang bersifat preventif, kesehatan mental, dan pengembangan diri daripada bimbingan yang menitik beratan pada psikoterapi maupun diagnosis terhadap perilaku bermasalah.
Proses pendidikan dapat dilakukan melalui tiga bentuk kegiatan, yaitu bimbingan, pengajaran dan latihan. Melalui proses bimbingan anak dibantu untuk dapat mengembangkan berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya, dan bilamana anak mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses perkembangannya, maka layanan bimbingan juga perlu membantu agar permasalahan yang dihadapi tidak menghambat proses tumbuh kembang anak. Pengajaran juga menjadi suatu kegiatan yang dilakukan dalam upaya menyiapkan anak didik untuk dapat berperan di masa yang akan datang, karena melalui suatu proses kegiatan yang terencana dan ditangani oleh pihak yang berkompeten dapat terselenggara suatu proses pendidikan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga apa yang dicita-citakan diharapkan dapat tercapai.
Latihan menjadi suatu kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam pelaksanaan proses pendidikan karena untuk mencapai sumber daya manusia yang bermutu tidak cukup hanya dibekali berbagai kemampuan yang bersifat kognitif afeksi saja, tetapi pada anak didik perlu dikembangkan berbagai kemampuan psikomotornya melalui berbagai latihan.
Kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dalam pelaksanaannya tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi yang bermuara pada tercapainya penyiapan peserta didik yang bermutu. Terintegrasi dalam pemahaman di atas dimaksudkan bahwa kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dilaksanakan secara bersama-sama dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Guru dikatakan profesional bila ia mampu melakukan berbagai tugas keprofesionalannya. Salah satu tugas profesional guru yaitu mampu melakukan layanan bimbingan di sekolahnya. Apabila guru sudah mampu melakukan layanan atau bimbingan dengan baik seperti yang telah dipaparkan diatas maka kesejahteraan dari guru ini patut untuk diperhitungkan. Hal ini terwujud dengan adanya program sertifikasi pada guru yang benar-benar profesional dalam bidangnya.

Semoga Bermanfaat,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar