A.
Pengertian Sains
Begitu banyak definisi
tentang sains, diantaranya :
·
Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti
pengetahuan.
· Berdasarkan webster
new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang
diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi
suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan
dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
· Amin (
1987), mendifinisikan sains
sebagai ilmu bidang alamiah, ruang lingkup zar dan energi, baik yang terdapat
pada makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam (
natural science)vswepet fisika, kimia, biologi.
· James
Conant ( Holton dan Roller : 1958 , mendefinisikan sebagai suatu deretan
konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh
sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan
diuji coba lebih lanjut.
· Sumaji menyatakan bahwa sains secara sempit adalah Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ), terdiri dari physical sciences dan life science.
B.
Pentingnya Sains
Anak pada usia dini sudah dikenalkankan dengan sains, hal ini tentu saja mempertimbangkan
pentingnya sains bagi anak. Di sini ada beberapa hal yang membuktikan
pentingnya pengenalan sains pada anak usia dini.
Leeper ( 1994 ) menyampaikan bahwa :
1.
Pengembangan
pembelajaran sains ditujukan agar anak memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang dihadapinya melalui pengguanaan metode sains, sehingga anak – anak
terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapi.
2.
Pengembangan
pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar anak – anak memiliki
sikap ilmiah. Hal ini mendasar misalkan ; tidak cepat – cepat dalam mengmabil
keputusan, dapat melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati –
hati terhadapa informasi – informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
3.
Pengembangan
pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar anak – anak mendapatkan
pengetahuan dan informasi ilmiah.
4.
Pengembangan
pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar anak – nak menjadi lebih
berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di
lingkungan dan alam sekitarnya.
Dari uraian – uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya sains adalah :
-
Membantu
pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari
– sehari.
-
Membantu
melekatkan aspek – aspek yang terkait dengan keterampilan proses sains,
sehingga pengetahuan dan gagasan tenatang alam sekitar dalam diri anak menjadi
berkembang.
-
Membantu
menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari benda – benda serta
kejadiandi luar lingkungannya.
-
Memfasilitasi
dan mengemabngkan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri,
bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri dalam kehidupan.
-
Membantu anak
agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala – gejala
alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.
-
Membantu anak
agar mampu mengguanakan teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.
-
Membantu anak
untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga
menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan YME.
C.
Tujuan Pengenalan Sains
Fungsi dan tujuan
pembelajaran sains pada anak usia dini :
·
Membantu anak
usia dini menguasai produk sains.
- Membantu anak dalam
pengenalan dan penguasaan :
a. Fakta, yaitu hal yang merupakan kenyataan;
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
b. Teori, yaitu
pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan
argumentasi.
c. Konsep, yaitu rancangan; ide atau pengertian
yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.
d. Prinsip, yaitu asas kebenaran yang menjadi
pokok dasar berpikir atau bertindak.
e. Hukum, yaitu peraturan atau adapt yang secara
resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.
f. Istilah, yaitu kata
atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan atau sifat yang khas di bidang tertentu.
g. Proses, yaitu
rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk.
h. Problem solving,
yaitu sebagai pemecah masalah yang dilakukan oleh hasil pemikiran sendiri.
- Membantu anak mengenali,
menguasai kumpulan pengetahuan, menjelaskan yang diketahuinya itu secara
memadai kepada orang lain dan menyampaikan cara-cara yang digunakannya.
·
Membantu anak
usia dini menguasai proses sains :
- Membantu anak dalam
penguasaan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam menggali sains
sehingga anak menguasai cara kerja yang ditempuh dalam menyingkap alam dan
menyelesaikan masalah yang terkait di dalamnya.
- Anak secara bertahap dan
sederhana diperkenalkan dengan cara atau proses mengungkap sains yang benar,
seperti proses :
a. Mengamati, yaitu melihat
dan memperhatikan dengan teliti.
b. Menggolongkan, yaitu
membagi-bagi atas beberapa golongan.
c. Mengukur, yaitu
menghitung ukurannya (pangjang, besar, luas, tinggi, dsb) dengan alat tertentu.
d. Menguraikan, yaitu
melepaskan hubungan bagian-bagian dari induk atau pusatnya.
e. Menjelaskan, yaitu
menerangkan; mennguraikan secara terang.
f. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan penting tentang alam.
g. Merumuskan problem,
yaitu menyebutkan (menyimpulkan) suatu masalah dengan ringkas dan tepat.
h. Merumuskan hipotesis,
yaitu menyebutkan (menyimpuklan) sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan
dasar.
i. Merancang penyelidikan
termasuk eksperimen, yaitu membuat percobaan yang bersistem dan berencana untuk
membuktikan kebenaran suatu teori.
j. Mengumpulkan dan
menganalisis data, yaitu mengumpulkan dan melakukan penyelidikan terhadap suatu
peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
k. Menarik kesimpulan,
yaitu mengambil keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif
atau deduktif, dan sebagainya.
D.
Materi Sains
Ada beberapa materi
sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5-6 tahun. Pembelajaran
topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama
(first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep saians yang
abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuana
observasi, klasifikasi, pengukuran, mengunakan bilangan dan mengidentifikasi
hubungan sebab akibat. Materi tersebut antara lain:
1. Mengenal gerak
Anak sangat senang bermain dengan benda-benda yang dapat
bergrak, memutar, menggelinding, melenting, atau melorot. Ada beberpa kegiatan untuk
mengenalkan anak dengan gerakan, antara lain:
a. Menggelinding dan bentuk benda
Materi ini menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan papan, bentuk benda slilidris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan observasi.
b. Menggelinding dan
ukuran benda
Bermain dengan cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi gerak benda tersebut. Meteri ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.
2. Mengenal benda cair
Bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak.
Pendidik dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai
pengalaman tentang air. Air senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk
wadahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yng lebih rendah
atau dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Berbagai kegiatan dengan air, antara
lain:
a. Konservasi volume
Kegiatan ini merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke botol yang lebih kecil dan sebalaiknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta memakai rompi plastik.
b. Tenggelam dan
terapung
Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik dan koran agar air tidak mmbasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam an ada yang terapung. Anak sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam. Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat jenis benda.
.
c. Membuat benda terapung
c. Membuat benda terapung
Tujuan kegiatan ini addalah untuk mengenalkan pada anak bahwa benda yang tenggelam dapat dibuat terapung. Dari kegiatan ini pula anak akan memahami, mengapa perahu yang berat dapat terapung.
d. Larut dan tidak
larut.
Sebagian benda larut ke dalam air dan sebagian lagi tidak. Gula, garam dan warna pada teh larut dalam air sehingga akan membentuk larutan. Jika larutan dibiarkan, maka akan membentuk endapan, kecuali jika airnya diuapkan semua. Benda lain tidak larut dalam air, seperti tepung, pasir dan minyak. Jika benda tersebut dicampur dengan air maka tidak akan membentuk larutan, tetapi membentuk campuran. Campuran kelihatan tidak homogen dan jika diendapkan, maka akan terlihat adanya endapan.
e. Air mengalir
Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi bumi. Air dari tempat yang lebih rendah dapat dialirkan ke tempat yang lebih tingi dengan menambah tekanan, misalnya dengan pompa air. Anak sangat senang bermain dengan air mengalir dan memperoleh pengalaman langsung yang kelak akan berguna untuk mempelajari sains.
f. Mengenal sifat berbagai benda cair
Melalui kegiatan ini anak diperkenalkan bahwa benda cair itu bermacam-macam, tidak hanya air. Benda-benda cair itu juga memiliki sifat yang berbeda.
3. Mengenal timbangan (neraca)
Neraca sangat baik untuk melatih anakmenghubungkan sebab akibat karena hasilnya akan nampak secara langsung.jika beban di satu lengan timbangan di tambah, maka beban akan turun. Demikian pula jika beban di geser menjauhi sumbu. Berbagai benda memiliki massa jenis berbeda. Kapas dan spon memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding besi dan batu, meskipun batu dan besi ukurannya kecil tetapi akan lebih berat dari kapas atau spon.
4. Bermain gelembung sabun
Anak
sangat menyukai bermain dengan gelembung sabun. Dengan
menambahkan satu sendok gliserin pada dua liter air, larutan sabun, akan
diperoleeh larutan yang sabun yang menakjubkan yang dapat digunakan untuk
membentuk gelembung raksasa, jendela kaca, atau bentuknya lainnya dari busa.
5. Mengenal benda-benda lenting
Benda –
benda dari karet pada umumnya memiliki kelenturan sehingga mampu melenting
jika dijatuhkan. Demikian pulla benda dari kare yang diisi udara , seperi bola
basket, bola voli dan bola plastik. Anak sangat senang bermin dengan
benda-benda tersebut.
6. Mengenal Binatang
Binatang
merupakan mahluk yang menarik bagi anak - anak
karena mampu merespon rangsang. Anjing, misalnya mampu mengembalikan bnda-benda yang dilemparkan pemiliknya. Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanaitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil memperlajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa kasih sayang pada mahluk hidup.
karena mampu merespon rangsang. Anjing, misalnya mampu mengembalikan bnda-benda yang dilemparkan pemiliknya. Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanaitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil memperlajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa kasih sayang pada mahluk hidup.
E.
Strategi Pembelajaran Sains
Sejumlah strategi atau
cara – cara untuk mengoptimalisasi pembelajaran sains diantaranya :
1.
Pengembangan sudut sains secara terintegrasi.
Untuk mengatasi
keterbatasan sarana, termasuk keterbatasan ruang yang akan digunakan dalam
pembelajaran sains, maka disarankan kepada sekolah – sekolah yang memang
terbatas sarananya agar memodifikasi atau mengemas sudut sains secara
terintegrasi.
2.
Pembuatan Kebun Sekolah
Beberapa sekolah telah
mengadakan kebun sekolah, akan tetapi nampaknya belum optimal dalam menjadikan
kebun tersebut sebagai bagian dari pembelajaran.
Dengan adanya kebun sekolah,
maka untuk memperkenalkan sains kepada anak tidak perlu jauh – jauh, cukup di
kebun sekolah, selain pembelajaran sains lebih nyata, hal ini juga lebih
efisien karenan jarak antara sekolah dan kebun relatif berdekatan. Dengan
adanya kebun sekolah, anak – anak juga dikenalkan dengan kegiatan sains yang
bersifat praktis seperti bercocok tanam, keterlibatan dalam memelihara tanaman,
dll.
3.
Pemanfaatan Sumber Belajar yang terjangkau
Segala sesuatu
berdasarkan tinjauan sains sesungguhnya merupakan bagian yang dapat diangkat
menjadi sumber belajar sains. Bumbu dapur, kerikil, daun, tanah, air, udara di
sekitar sekolah merupakan hal mendasar yang merupakan bagian dari pengenalan
dan pembelajaran sains.
4.
Peningkatan Kkemampuan dan Kreativitas Guru Sains
Bekal kemampuan dan
kreativitas yang tinggi akan mammpu memfasilitasi dan menemukan cara – cara
yang produktif dalam mendongkrak pengenalan dan penguasaan sains pada anak usia
dini. Hal ini bisa ditunjukan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan barang
bekas sebagai media pengenalan sains pada anak.
5.
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Berkomunikasi
dengan Anak
Terdapat tiga bentuk
yang terkait dengan komunikasi sains kepada anak- anak, yaitu kemampuan guru
dalam menyederhanakan konsep sains yaitu guru selayanya mampu mengemas pesan –
pesan sains secara sederhana kepada anak, misalkan saja memperkenalkan
perbedaaan sepeda motor dengan mobil, kepada nak cukup ditonjolkan bahwa sepeda
motor beroda dua, sedangkan mobil beroda empat. Yang selanjutnya kemampuan guru
dalam mendekatkan anak pada sains artinya kemmapuan guru dalam mencari cara
atau media komunikasi yang sesuai dengan karakteristik anak. Untuk itu,
komunikasi kepada sains kepada anak yang dilakukan melaui bermain, gerak dan
lagu, melalui sentuhan – sentuhan panca indera merupakan pilihan yang tepat. Yang
ketiga kemapuan guru dalam memahami ungkapan sains yang ditampilkan anak
artinya komunikasi akan efektif jika guru mampu memahami pesan – pesan yang
diungkapkan anak.
6.
Membangun hubungan baik dengan Orang tua dan masyarakat
Potensial
Jika sekolah memang
secara nyata dihadapkan pada berbagai keterbatasan, maka pihak pertama yang
dapat dikontak adalah orang tua. Dengan kejujuran dan keterbukaan maka uluran
tangan orang tua juga kan semakin terbuka.
F.
Evaluasi Pembelajaran Sains untuk AUD
Evaluasi sains adalah
proses penelusuran dan penentuan tingkat keberhasilan pembelajaran sains,
sehingga diketahui upaya- upaya selanjutnya baik tindakan perbaikan, pengayaan
maupun pengemabnagan lainnya.
Tujuan dan fungsi
evaluasi adalah :
1. Memberikan umpan balik terhadap program pengenalan
dan pembelajaran sains yang dikembangkan sehinggan diketahui tingkat
keberhasilan dan kegagalan.
2. Menentukan tingkat kematangan dan kemajuan
perkembangan anak dalam kegiatan sains, baik terkait dengan dimensi produk,
dimensi proses, maupun dimensi sikap.
3. Sebagai bahan pertimabnagn guru untuk menempatkan
anak pada kegiatan sains yang lebih sesuai dengan minat dan kemmapuannya yang
memungkinkan anak dapat mencapai kemampuan secara optimal dalam pembelajaran
sains.
4. Untuk mengetahui latar belakang kesulitan belajar
anak selama mengikuti program pengenalan pembelajaran sains.
5. Memberi informasi kepada orang tua / wali tentang
kemajuan dan kemampuan sains yang telah dan belum dikuasai anak.
6. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang
memerlukan dalam memberikan pembinaan selanjutnya.
Terdapat
beberapa jenis dan cara melakukan evaluasi pengenalan pembelajaran sains,
diantaranya :
a.
Observasi
Adalah cara
pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan langsung
terhadap sikap dan perilaku anak.
b.
Catatan Anekdot
Kumpulan catatan
tentang perilaku dan sikap anak secara khusus, baik yang positif maupun
negatif.
c.
Percakapan atau Interview
Metode penilaian yang
dilakukan dengan bercakap – cakap atau wawancara antara anak dengan guru baik
di dalam kelas maupun di luar kelas.
d.
Pemberian Tugas
Suatu metode penilaian
dimana guru dapat memberikannya setelah melihat hasil kerja anak. Pemberian
tugas bisa dilaksanakan secara kelompok, berpasangan, dan individu. Dalam
pemberian tugas yang terpenting bukan hanya hasil kerja anak, tetapi juga
proses sains yang dilakukan anak.
Daftar Pustaka
Nugraha, Ali.2008. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak
Usia Dini.Bandung.JILSI Foundation.
http ://www.homeschoolingalam.com/berita-117-permainan-sains-di-taman-kanakkanak.html. diunduh pada hari selasa, 13 Desember 2011 pada pukul 14.00 WIB.
http://insantama.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=92:mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah&catid=38:sains-teknologi. diunduh pada hari selasa, 13 Desember 2011 pada pukul 14.20 WIB.
http://dedyaristyanto.blogdetik.com/category/pengertian-sains/ . Diunduh pada hari Selasa, 13
Desember 2011 pada pukul 15.00 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam. Diunduh pada hari Selasa, 13
Desember 2011 pada pukul 15.00 WIB.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/07/ragam03.htm. Diunduh pada hari Selasa, 13
Desember 2011 pada pukul 15.25 WIB.
http://endahdwijuliarni.blogspot.com/2011/12/sains-sederhana-untuk-anak-usia-dini.html. Diunduh pada hari Selasa, 13
Desember 2011 pada pukul 16.00 WIB.
makasih wening atas postingannya
BalasHapusya mbak Yogi :)
Hapusthanks for your information of sains
BalasHapussami2 mbak yeyen,, :)
BalasHapus